Sabtu, 31 Oktober 2015

Istrimu bukan pembantu

Dalam sebuah pernikahan itu seharusnya dari awal memiliki komitmen yang baik. Saling mengerti dan memahami antara tugas, hak dan kewajiban suami serta istri. Supaya tidak terjadi masalah-masalah yang sulit dalam sebuah rumah tangga yang telah dijalani.
Ketika pagi menyapa dalam keadaan buta, istri yang Anda cintai sudah terbangun. Ia mempersiapkan semua keperluan Anda sebelum beranjak kerja, kemudian membangunkan Anda dengan sentuhan lembut sepenuh cintanya.
Menyiapkan air hangat untuk mandi, sarapan agar tenagamu penuh, dan pakaian yang telah dicuci bersih, disetrika rapih, dan disemproti minyak wangi. Iya, istri Anda melakukan itu sejak hari pertama pernikahan, hingga kini. Silakan hitung, berapa lama masanya? Berapa banyak yang harus ia korbankan untuk melakukan hal itu?
Setelah Anda pergi, yang sebelumnya dilepas dengan doa yang tak putus, senyum yang senantiasa merekah, wajah yang sumringah, dan salam lembut penuh doa, pahamilah satu hal; tengah mengantri sekian daftar kerjaan yang harus dikerjakan oleh istri yang Anda sayangi itu.
Rumah, harus segera dibersihkan. Mulai menyapu, mengepel lantai, jendela, merapikan kamar tidur, mencuci piring, pakaian, dan masih banyak pekerjaan ‘remeh’ lain yang tidak mungkin dan akan sangat melelahkan jika didetail satu persatu.
Setelahnya, ia bergegas untuk mempersiapkan sarapan anak-anak yang hendak beranjak ke sekolah. Jika pun hanya satu anak; sadarilah bahwa ia tidak akan mau mengonsumsi makanan yang sama setiap paginya. Belum lagi jika anak kita lebih dari satu; pertama nasi goreng, kedua nasi uduk, ketiga lontong sayur, dan sebagainya.
Bukankah itu amat melelahkan dan jauh lebih banyak dari tugas Anda di kantor mana pun anda bekerja dengan jabatan setinggi apa pun?
Lalu, setelah istri Anda satu-satunya itu seharian menyelesaikan pekerjaan rumahnya, di senja hari Anda pulang dengan membawa lelah, ia pun harus mempersiapkan diri dengan penampilan terbaik untuk menyambut Anda.
Pasalnya, jika Anda pulang sementara keadaannya awut-awutan tak jelas, ekspresi Anda langsung kecut, cemberut, dan tak ‘berminat’ dengannya!
Maka, jika Anda ingin belajar menjadi suami yang baik, cobalah pahami posisi dan kesibukannya yang padat merayap itu. Cukup memahami, jika Anda tak kuasa menggerakkan anggota badan untuk membantu sebab merasa sudah sibuk di luar dan cukup dengan peran sebagai pencari nafkah.
Dengan pemahaman yang baik, saat pulang di senja hari saat rumah berantakan itu, minimal Anda tidak akan mengatakan dengan nada Bos, “Kamu ngapain aja sih? Tahu gak kalau Aku tuh kelelahan? Seharian mencari nafkah untuk kamu dan anak-anak. Ngertiin Aku dong!?”
Sebab, istri Anda adalah pendamping hidup, belahan jiwa, penasihat yang bijak; bukan pembantumu!

#KataMutiara_by: Arif Asyik' 

Jumat, 16 Oktober 2015

HATI

menyakitkan, tapi apa yang bisa aku perbuat.. aku bingung harus apa..
aku cewe yang ga punya apa-apa, tapi berharap jadi apa yang selalu orang banggakan, sanjungkan..
apa aku salah? menanam harap agar bisa jadi cewe yang dihargai, dijaga, mungkin itu keinginanku yang berlebihan.. aku tuh apa? aku tuh siapa?
ya aku sadar diri, aku tuh ya cewe begini adanya saja,
pernah tidak? tiba-tiba kamu ngerasaain sakit di bagian hati (tiba-tiba). T_T
ada seseorang yang aku cintai, ya tapi apalah, cinta ku tak terlalu berarti..
setiap aku tanyakan, dia selalu bilang dia mencintaiku, dia menyayangiku, sesaat aku lupa akan siapa diriku, aku lupa berhenti dan aku lewat batas terbuai kesenangan sesaat, aku lupa siapa aku. sampai tiba saatnya, aku merasa dilupakan, dan itu rasanya sakit sekali,
aku tak mengerti, selama ini hatiku menahan semua sakit ini, diri ini saja menyerah, tak sanggup merasakan sakitnya, tapi tidak, hati ku ini tangguh..
aku tak tau sampai mana batasnya hati ku bisa tersaikiti terus menerus..
sekarang aku harus apa? aku ga mungkin bilang kalau aku ini sakit hati..
aku engga mungkin bilang aku ini cemburu atau apa..
aku takut aku terlalu manja padanya, aku takut dia bosan, biarpun dia katanya suka aku yang manja..
aku tuh cuma cewe lemah, manja, cengeng, mudah putus asa, pemboros, aku, aku paling buruk.. T_T aku paling buruk.. aku harus apa.. aku harus gimana..
siapa yang akan banggain aku? siapa.. ~_~
sakit hatiku seperti ini lagi, terus dan terus.. aku pun tak mampu jika dia pergi dariku, seperti ini kah terus? sampai ku sakit tahan sendiri, aku minta, aku ingin aku selalu bahagia, tapi apa.. apa yang aku dapat..

Sabtu, 10 Oktober 2015

Mimpi

yang aku jalani memang kenyataan, tapi apa yang aku rasa kan seperti mimpi..
bagaimana aku tak pernah bisa percaya akan hal seperti ini..
meskipun kemarin aku sempat hidup dengan mimpi-mimpi semata, aku masih bisa berjalan, karena apa yang ada di otakku masih perjalanan mengejar mimpi.
seperti apa rasanya saat ini.. berjalanan diatas pecahan mimpi, apa yang pecah itu pasti tajam, kadang aku bahagia, kadang aku sedih, kadang aku nyaman, kadang aku sakit. tapi apalah, aku memang bocah polos, apa yang membuat ku senang, tertarik aku akan perhatikan ku ikutin dia melangkah, sampai tak sadar dia membawaku dalam kesakitan, penyesalan, kesengsaraan yang hanya aku rasakan.. seperti anak kecil yang tertarik akan warna warni pelangi, yang jika di ikuti ujungnya ada didalam jurang.. apa yang indah bagiku.. apa yang aku anggap menyenangkan itu hanya mimpi-mimpi dan angan-angan ku semata. sampai detik ini aku masih sanggup bertahan..
tanpa motivasi, bahkan apa itu semangat? seakan aku punya tubuh, tapi tak tau siapa aku didalamnya..
seperti sekarang, ada seseorang yang baik hati, yang mau terima apa adanya diriku, seseorang yang suka aku gendut, aku dekil, aku tertawa lepas, aku betingkah bodoh aneh, aku manja, semuanya dia suka.. aku terus berfikir apakah dia orang yang tuhan kirim untuk kebahagianku? atau selamanya aku akan belajar merasakan lebih dalam apa itu kesedihan, kesengsaraan?
~_~

Visitor

My Blog List

cc

Cute Onion Club - Onion Head

bumblle

 

Kata Dari Cinta Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang